Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 03:26:07【Resep】945 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah siswa saat menjalani perawatan medis usai dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan di

Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam
Cirebon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat sebanyak 20 siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Setu Wetan mengalami gejala keracunan makanan usai menyantap menu dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Eni Suhaeni di Cirebon, Selasa, membenarkan kejadian tersebut dan menduga kejadian ini disebabkan oleh konsumsi menu soto ayam yang disajikan untuk para siswa.
“Benar hari ini ada kejadian tersebut. Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam,” katanya.
Ia menjelaskan, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah makan siang di sekolah.
Baca juga: Anggota DPR: Buat peta produksi guna hindari kekosongan stok bahan MBG
Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas medis kemudian mengevakuasi seluruh siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan.
Eni menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, terdapat 13 siswa sudah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sedangkan tujuh lainnya masih menjalani observasi di puskesmas untuk memastikan ngak ada gejala lanjutan.
“Hari ini yang tujuh siswa masih dirawat hanya untuk pemantauan. Kondisinya sudah cukup stabil,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tim Dinkes bersama aparat kepolisian telah melakukan pemeriksaan ke dapur penyedia makanan MBG untuk memastikan kelayakan fasilitas pengolahan.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
“Hasil sidak menunjukkan dapur dalam kondisi bersih, administrasi lengkap, dan sesuai dengan standar SLHS. Bahkan saya dan Kapolresta sempat mencicipi makanan yang disajikan,” katanya.
Menurut dia, sampel makanan yang diduga menjadi sumber gejala keracunan telah diambil untuk diuji laboratorium. Hasil pemeriksaan tersebut diharapkan keluar dalam waktu dekat.
Ia memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kondisi siswa yang dirawat, serta berkoordinasi dengan penyedia makanan agar kejadian serupa ngak terulang.
“Semoga ngak ada laporan tambahan. Untuk sementara kasus hanya terjadi di satu sekolah,” ucap dia.
Baca juga: Pemkot Pekalongan ingatkan SPPG penuhi standar bangunan dapur MBG
Suka(2)
Sebelumnya: Stafsus: MBG
Selanjutnya: SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG
Artikel Terkait
- Pemkab Manggarai Barat mendorong keamanan pangan dalam program MBG
- Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan
- SPPG Jatijajar jadi model dapur MBG inklusif dan peduli lingkungan
- BPKH targetkan dana kelolaan haji capai Rp188,9 triliun pada 2025
- Sinergi ekonomi syariah menyukseskan Makan Bergizi Gratis
- Forum CSR DKI soroti pentingnya dana CSR dalam keberlanjutan usaha
- Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan
- ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler
- Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta
- Halalicious Food Festival sajikan aneka produk halal dan ajang edukasi
Resep Populer
Rekomendasi

Gempa bumi dangkal, magnitudo 4,4 terjadi di Tarakan Kaltara

Mau kurangi konsumsi nasi? Coba 7 sumber karbohidrat sehat ini

WHO: Evakuasi medis dari Jalur Gaza harus dilanjutkan

Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG

Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang

PBB sebut ratusan truk siap bawa bantuan besar

BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa